Kepemimpinan itu pengaruh bro!

Kalo kamu masih berfikir bahwa kepemimpinan adalah jabatan, tinggal nyuruh-nyuruh anak buah saja (yang nama kerennya adalah delegasi), mindset ini harus dibuang jauh-jauh! Kepemimpinan itu intinya adalah memiliki visi ke depan dan mengajak orang lain untuk menuju visi tersebut. Nah, supaya orang lain mau mengikuti visi kita, kemampuan kita mempengaruhi itu adalah koentji. Saya sudah banyak membaca buku tentang cara untuk mempengaruhi, termasuk juga ilmu change management. Dari sekian banyak, baik dari Leading Change-nya John Kotter, atau Switch-nya Dan & Chip Heath, dan berbagai buku lainnya, saya merasa buku ini adalah buku terbaik bagi kamu yang ingin menjadi pemimpin. Karena untuk menuju visi kita sebagai pemimpin itu butuh perubahan, dan (sialnya) orang itu sulit berubah, maka kemampuan kita untuk mempengaruhi orang untuk berubah itu menjadi skill yang essential bagi kita sebagai pemimpin.

Kepemimpinan adalah Pengaruh yang disengaja

Pertama-tama, mari kita menggali konsep dasar yang mendasari buku ini: kepemimpinan adalah pengaruh. Artinya, seorang pemimpin sejati adalah mereka yang mampu merencanakan dan melaksanakan strategi pengaruh dengan sengaja. Jika perilaku orang-orang yang dipimpin tidak berubah, maka kepemimpinan kamu tidak efektif. Inilah dasar-dasar kepemimpinan yang harus dipahami oleh semua profesional muda.

Tiga Kunci Utama untuk Pengaruh yang Efektif

Ada tiga kunci utama yang disorot dalam buku ini yang dapat membantu kita menjadi pemimpin yang lebih efektif. Pertama, kita harus dapat menentukan dengan jelas apa yang menjadi hasil yang ingin kita capai dan bagaimana kita akan mengukurnya. Tanpa tujuan yang jelas dan ukuran yang baik, sulit bagi kita untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan kita.

Kedua, kita perlu mendefinisikan perilaku-perilaku kunci yang akan memiliki dampak signifikan pada pencapaian hasil yang diinginkan. Perilaku-perilaku ini disebut sebagai “vital behaviors.” Mereka adalah perilaku kunci yang perlu kita dorong agar terjadi perubahan yang diinginkan. Dengan memahami dan mengidentifikasi perilaku-perilaku ini, kita dapat menciptakan strategi yang lebih efektif untuk mempengaruhi orang lain.

Ketiga, kita harus mampu mengaktifkan keenam sumber pengaruh yang ada. Ini termasuk motivasi pribadi, kemampuan pribadi, motivasi sosial, kemampuan sosial, motivasi struktural, dan kemampuan struktural. Ini adalah instrumen-instrumen yang dapat kita gunakan untuk memengaruhi perilaku orang lain. Dengan memahami keenam sumber pengaruh ini, kita dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Keenam Sumber Pengaruh

Dalam mencapai pengaruh yang efektif, kita juga harus memahami keenam sumber pengaruh yang telah disebutkan sebelumnya. Mari kita bahas mereka satu per satu:

  1. Motivasi Pribadi: Merupakan dorongan internal seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Seorang pemimpin yang efektif harus membantu orang lain menemukan alasan mereka sendiri untuk memilih perilaku yang diinginkan.
  2. Kemampuan Pribadi: Merupakan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan suatu tindakan. Seorang pemimpin harus memberikan dukungan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan individu.
  3. Motivasi Sosial: Orang cenderung dipengaruhi oleh orang-orang di sekitar mereka. Seorang pemimpin harus memastikan bahwa orang-orang merasa didukung dan terinspirasi oleh lingkungan sosial mereka.
  4. Kemampuan Sosial: Ini adalah kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Seorang pemimpin harus membantu orang lain mengembangkan kemampuan sosial mereka untuk mendukung perubahan perilaku.
  5. Motivasi Struktural: Ini berkaitan dengan insentif eksternal dan hukuman yang dapat memotivasi seseorang. Seorang pemimpin harus mempertimbangkan penggunaan insentif dengan bijak untuk mendukung perubahan perilaku.
  6. Kemampuan Struktural: Merupakan faktor-faktor lingkungan dan kebijakan yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Seorang pemimpin harus menciptakan lingkungan yang mendukung dan memudahkan perubahan perilaku yang diinginkan.

Strategi untuk Pengaruh yang Efektif: Meningkatkan Motivasi Pribadi

Mari kita bahas lebih lanjut strategi-strategi yang dapat digunakan untuk mencapai pengaruh yang efektif. Pertama, kita dapat mencoba strategi “membuat yang menyakitkan menjadi menyenangkan.” Ini adalah tentang mengubah persepsi orang terhadap suatu tindakan atau perilaku agar terlihat lebih menguntungkan. Ini dapat membantu orang lain melihat tindakan tersebut sebagai sesuatu yang positif.

Selain itu, kita harus berhati-hati dengan kesalahan atribusi fundamental, yaitu anggapan bahwa orang melakukan sesuatu hanya karena mereka menikmatinya. Kita dapat membantu orang lain untuk melihat ulang perilaku tersebut dan memberikan mereka pilihan. Ini bisa dilakukan dengan bertanya dan mendengarkan, bukan dengan memberikan penilaian atau kritik.

Penting juga untuk memberikan pengalaman langsung kepada orang-orang yang ingin kita pengaruhi. Ini adalah taktik yang sangat kuat untuk memotivasi orang untuk berubah. Menceritakan kisah-kisah yang memiliki makna juga bisa sangat efektif. Kisah-kisah ini dapat membantu orang lain untuk lebih memahami pentingnya perubahan perilaku.

Selanjutnya, kita bisa mencoba pendekatan permainan. Ini termasuk melibatkan unsur kompetisi, perbaikan konstan, dan kontrol. Melibatkan unsur permainan dalam pencapaian hasil dapat membuatnya menjadi lebih menarik dan memotivasi.

Kunci Sukses dalam Pengaruh

Kunci kesuksesan dalam pengaruh adalah memiliki pemahaman yang mendalam tentang hasil yang ingin dicapai, perilaku kunci yang perlu didorong, dan keenam sumber pengaruh yang dapat digunakan. Selain itu, seorang pemimpin yang efektif juga harus mampu menggabungkan berbagai strategi pengaruh yang telah dibahas.

Penting juga untuk selalu memonitor dan mengevaluasi kemajuan dan dampak dari strategi pengaruh yang digunakan. Jika hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, seorang pemimpin harus siap untuk menyesuaikan dan mengubah pendekatan mereka.

Pengaruh Sosial

Dalam buku “Crucial Influence,” kita juga belajar bahwa manusia secara alamiah dipengaruhi oleh orang-orang di sekitar mereka. Oleh karena itu, sebagai pemimpin, kita harus menjadi teladan yang baik. Kita harus mendemonstrasikan komitmen kita pada perubahan yang diinginkan dengan mengorbankan nilai-nilai lama kita untuk nilai-nilai baru yang kita anut.

Selain itu, kita juga harus berusaha untuk mendapatkan dukungan dari pemimpin lainnya. Ini dapat dilakukan dengan melibatkan pemimpin formal dan pemimpin opini dalam upaya kita untuk memengaruhi orang lain.

Dukungan Sosial

Pemberian dukungan sosial kepada orang-orang yang ingin kita pengaruhi adalah kunci dalam mencapai perubahan perilaku yang diinginkan. Dukungan sosial dapat berupa memberikan izin, memberikan contoh yang baik, memberikan bantuan dan pelatihan, dan bahkan memberikan dukungan emosional.

Penggunaan Insentif dan Penghargaan

Meskipun insentif eksternal seperti bonus dan penghargaan bisa efektif dalam memotivasi perubahan perilaku, kita harus menggunakan mereka dengan bijak. Lebih penting lagi adalah memotivasi pribadi dan pengaruh sosial yang lebih kuat dalam jangka panjang.

Perubahan Struktural

Terakhir, kita harus mempertimbangkan perubahan struktural yang dapat membantu perubahan perilaku. Ini dapat meliputi penambahan isyarat, perubahan aliran informasi, mengatur jarak, membuat perilaku lebih mudah dilakukan, atau bahkan mengubah proses kerja.

Hubungan dengan 8 Step Change Management John Kotter

Konsep 8 Langkah Change Management yang dikemukakan oleh John Kotter dapat dikaitkan dengan keenam Sumber Pengaruh Perubahan Perilaku dalam buku “Crucial Influence” dengan cara yang dapat memperkuat strategi perubahan organisasi. Mari kita lihat bagaimana kedua kerangka kerja ini dapat berinteraksi:

  1. Membangun Dorongan untuk Perubahan (Create a Sense of Urgency – Kotter): Langkah pertama dalam Change Management menekankan pentingnya menciptakan dorongan dan kesadaran akan kebutuhan perubahan. Sumber Pengaruh Perubahan dalam “Crucial Influence” seperti Motivasi Pribadi dan Motivasi Sosial dapat digunakan di sini. Pemimpin perlu membantu individu merasa termotivasi secara pribadi untuk mendukung perubahan dan memanfaatkan pengaruh sosial untuk memperkuat dorongan ini.
  2. Membangun Tim Perubahan (Build a Guiding Coalition – Kotter): Ketika membangun tim perubahan, pemimpin harus memastikan bahwa tim ini memiliki kemampuan sosial yang baik. Kemampuan Sosial, salah satu dari keenam Sumber Pengaruh Perubahan, dapat digunakan untuk memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi yang efektif di dalam tim perubahan.
  3. Mengembangkan Visi dan Strategi (Form a Strategic Vision and Initiatives – Kotter): Dalam proses mengembangkan visi perubahan, pemimpin harus memanfaatkan kemampuan pribadi mereka untuk mengartikulasikan visi dengan jelas. Selain itu, pengaruh sosial seperti dukungan dari pemimpin lain (Motivasi Sosial) dapat membantu mengkomunikasikan visi ini secara lebih kuat dan meyakinkan.
  4. Komunikasi Visi Perubahan (Communicate the Change Vision – Kotter): Komunikasi adalah kunci dalam kedua kerangka kerja ini. Dalam “Crucial Influence,” komunikasi yang efektif sering melibatkan Motivasi Sosial dan Motivasi Struktural. Pemimpin dapat menggunakan pengaruh sosial dan struktural untuk memastikan pesan perubahan sampai ke seluruh organisasi dan diterima dengan baik.
  5. Menghilangkan Hambatan (Remove Obstacles – Kotter): Proses mengatasi hambatan dan rintangan perubahan seringkali memerlukan penggunaan berbagai Sumber Pengaruh Perubahan. Ini termasuk memanfaatkan kemampuan pribadi (Kemampuan Pribadi) untuk mengatasi masalah dan pengaruh sosial (Motivasi Sosial) untuk mendapatkan dukungan dalam mengatasi hambatan.
  6. Mendapatkan Kemenangan Awal (Create Short-Term Wins – Kotter): Dalam memenangkan dukungan untuk perubahan, penggunaan pengaruh sosial seperti Pengaruh Formal dan Opini (Motivasi Sosial) dapat membantu dalam menciptakan kemenangan awal yang bisa memperkuat keyakinan dalam perubahan.
  7. Menggantungkan Keberhasilan (Sustain Acceleration – Kotter): Menjaga perubahan tetap berkelanjutan dan tidak kembali ke pola lama memerlukan motivasi yang berkelanjutan. Dalam hal ini, motivasi personal (Motivasi Pribadi) dan pengaruh sosial (Motivasi Sosial) memainkan peran penting dalam mempertahankan perubahan.
  8. Mengunci Perubahan dalam Budaya (Institutionalize the Change – Kotter): Terakhir, perubahan perlu menjadi bagian dari budaya organisasi. Pengaruh struktural seperti memodifikasi proses dan kebijakan (Kemampuan Struktural) dapat digunakan untuk mengintegrasikan perubahan ke dalam budaya organisasi.

Dengan menggabungkan konsep-konsep ini, pemimpin dapat merancang strategi perubahan yang lebih komprehensif dan berkesinambungan. Kombinasi antara langkah-langkah Change Management dari Kotter dan Sumber Pengaruh Perubahan dari “Crucial Influence” dapat menciptakan kerangka kerja yang kuat untuk mengelola perubahan organisasi dengan efektif dan berkelanjutan.

Hubungan dengan konsep change management dalam buku Switch karya Chip & Dan Heath

Buku “Crucial Influence” dan “Switch” oleh Chip dan Dan Heath adalah dua buku yang menghadapi topik yang serupa, yaitu perubahan perilaku dan pengaruh. Keduanya memiliki perspektif unik yang dapat dihubungkan dengan konsep “pengendara,” “sang gajah,” dan “the path” yang diperkenalkan dalam buku “Switch.”

1. Pengendara (The Rider) – Sang Logika: Konsep “pengendara” dalam “Switch” mencerminkan akal budi dan kemauan individu. Sumber Pengaruh dalam “Crucial Influence” seperti Motivasi Pribadi dan Kemampuan Pribadi dapat dikaitkan dengan aspek “pengendara.” Dalam kedua kerangka kerja ini, penting untuk memahami bagaimana memotivasi individu secara pribadi dan membantu mereka mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk perubahan perilaku.

2. Sang Gajah (The Elephant) – Sang emosi: Konsep “sang gajah” dalam “Switch” mencerminkan sumber daya emosional dan kebiasaan yang kuat dalam diri seseorang. Ini dapat dikaitkan dengan Sumber Pengaruh dalam “Crucial Influence” seperti Motivasi Sosial, Kemampuan Sosial, dan Motivasi Struktural. Dalam kedua kerangka kerja ini, pengaruh sosial, dukungan emosional, dan perubahan struktural dapat membantu “mengarahkan” sang gajah ke arah yang diinginkan.

3. The Path (System): Konsep “the path” dalam “Switch” merujuk pada lingkungan atau konteks di mana perubahan perilaku terjadi. Ini berkaitan dengan Sumber Pengaruh dalam “Crucial Influence” seperti Kemampuan Struktural. Dalam kedua kerangka kerja ini, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perubahan perilaku dan memudahkan individu untuk mengikuti jalur yang diinginkan.

Dengan menggabungkan konsep “Switch” dan “Crucial Influence,” pemimpin atau pengelola perubahan dapat memiliki pendekatan yang lebih holistik dalam mengelola perubahan organisasi. Mereka dapat memahami bagaimana memotivasi individu secara pribadi (pengendara), mengelola emosi dan kebiasaan (sang gajah), dan menciptakan lingkungan yang mendukung (the path) perubahan yang diinginkan. Kombinasi antara kedua kerangka kerja ini dapat memberikan pandangan yang lebih komprehensif tentang perubahan perilaku dan pengaruh yang efektif.

Kesimpulan

Dalam dunia yang terus berubah, menjadi seorang pemimpin muda yang efektif adalah tantangan yang menarik. Dengan pemahaman tentang tujuan yang jelas, perilaku kunci, keenam sumber pengaruh, dan strategi pengaruh yang efektif, kita dapat mencapai perubahan yang kita inginkan dan memimpin dengan kesuksesan dalam karier dan kehidupan kita. Teruslah belajar dan berkembang sebagai pemimpin muda yang hebat!

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑