Kamu SUMO (Susah Move On)?

Tulisan pertama di tahun 2023. Tahun lalu jumlah tulisan saya nggak sebanyak tahun sebelumnya. Dan pengunjung blog saya di tahun lalu juga turun lagi, tapi tetap masih lebih tinggi dibanding tahun 2019. Saya harap tahun ini bisa naik di atas 2022, kalau perlu bisa di atas 2020 di saat peaknya. Memang kemarin seorang sahabat bertanya... Continue Reading →

Masalah buat loe?

Hari ini aku masih lanjut baca buku ”what is your Problem?”. Buku ini menarik perhatian ku karena permasalahan terbesar manusia adalah bagaimana kita meng-handle masalah. Masalah pertama adalah orang nggak merasa punya masalah. Ini saya pernah diskusi waktu proses improvement di perusahaan lama saya dulu. Waktu itu ketika kita mau memulai improvement, pertanyaan mendasar sebelum... Continue Reading →

Kisah batu kali yang ditempa keras

Ramadhan tahun ini sudah berada di ujung waktunya. Ada perasaan sedih bercampur gembira menyambutnya. Sedih, karena kesempatan untuk memanen pahala sebanyak-banyaknya akan hilang dalam hitungan jam, entah tahun depan saya mendapatkan kesempatan yang sama atau tidak. Senang karena besok kita akan berlebaran, merayakan kita yang sudah Kembali fitri. Tapi apakah yakin sudah bersih dan kembali... Continue Reading →

Bagaimana kita menjadi pemimpin yang inspiratif?

Gaya kepemimpinan kita Coba kita renungkan lagi. Bagaimana gaya kepemimpinan kita? Apakah kita menjadi pemimpin yang sukanya menyuruh-nyuruh tim kita? Apakah buat kita pemimpin adalah seseorang dengan posisi tinggi yang bisa mengatur anak buahnya? Atau kita adalah pemimpin yang bisa percaya penuh dengan tim kita? Kita bisa menggerakkan mereka tanpa memberikan perintah? Itu semua terkandung... Continue Reading →

Timnya udah keren, kok masih nggak efektif ya?

Jika kita tanya kepada orang, apa sih kriteria tim yang keren? Sebagian besar pasti jawab: kompak, saling memahami, saling melengkapi, sinergis, saling membantu. Itu semua betul, tapi kayaknya dengan situasi dunia yang makin tidak menentu, semua kriteria tersebut kelihatannya masih belum cukup untuk memenuhi kriteria tim yang keren. Buku X-Teams karya Deborah Ancona ini membantu kita untuk membangun tim yang sesuai dengan kondisi VUCA yang kita hadapi sekarang. Tulisan saya ini baru bab awal di buku ini yang menjelaskan kenapa tim bisa gagal.

Our Iceberg is Melting

Apakah Anda pernah membaca buku legendaris karya John Kotter "Leading Change"? Dalam bukunya yang terbaru, Kotter (inget ya, bukan Kotler yang ahli pemasaran itu loh) mencoba menjelaskan proses memimpin perubahaan dalam perusahaan dalam bentuk cerita. Dikisahkan sebuah koloni pinguin di kutub selatan. Mereka hidup damai dalam sebuah gunung es bertahun-tahun. Salah satu anggotanya, Fred, seekor... Continue Reading →

No Excuse Leadership

Buku ini lebih banyak menceritakan bagaimana seorang Ranger menghadapi latihannya yang sangat keras. Dari cerita-cerita tersebut, kita akan mendapatkan insight, bagaimana seorang leader terbentuk dari latihan keras tersebut. Dari berbagai insight yang diperoleh para penulis di buku ini, didapat beberapa sifat yang dibutuhkan oleh pemimpin, yaitu: 1. Persistent (gigih) 2. Rendah hati 3. Terfokus pada... Continue Reading →

Hitler dari sisi yang lain

* Bercita-cita jadi seorang Pelukis/Seniman. Tetapi Ayahnya ingin dia jadi Pegawai Negeri sehingga dia dipukuli terus menerus dan dimasuki ke sekolah akademik dan bukan seni. *Ibunya selalu menginginkan yang terbaik buat Hitler dan memberikan kasih sayang yang besar untuk Hitler. Ibunya selalu memeluk Hitler sehabis dipukuli ayahnya dan Sepanjang hidupnya Hitler selalu membawa foto ibunya... Continue Reading →

Bersikap “Principle Centered”

“Mas, sampeyan sebagai pemimpin harus mampu bersikap Principle Centered…” begitu kata salah seorang teman kepada saya suatu ketika. Berkata dengan begitu bersemangat. Hmm, principle centered? Apa itu? ”Berpusat kepada prinsip”!? Sesuatu yang membuat saya harus tercenung pagi itu. Terlepas dari teman saya ini tahu betul akan maksud ’Principle Centered’ seperti maunya Stephen Covey, bagaimana pun,... Continue Reading →

Pantaskah jadi bos?

Ayah saya selalu mengingatkan saya agar berkata dan bersikap pantas layaknya seorang bos. Dalam beberapa kesempatan, saya menggunakan kata gue dalam keseharian, teguran itu selalu muncul. Terus terang saya sudah merasa iritated dengan teguran itu. Ya, saya tahu, nasihat tersebut 100% benar. Mario Teguh pun menasihatkan hal yang sama: pantaskanlah diri kita untuk menerima yang... Continue Reading →

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑