Gubuk dengan Seribu Cermin

Di tengah hutan (jangan tanya hutan apa, namanya juga dongeng – red), terdapat sebuah gubuk yang berisi penuh dengan cermin. Konon, tidak ada yang tahu, siapa pemilik gubuk tersebut, dan darimana cermin-cermin itu berasal.

Suatu hari, ada seekor anjing liar yang masuk ke gubuk tersebut. Dia heran…lho, kok banyak anjing lain di dalam rumah itu? Segera dia mulai menggeram dan mengeluarkan taringnya. Karena yang dilihatnya adalah bayangan dirinya sendiri, maka dia melihat juga, anjing-anjing lainnya tersebut juga menggeram dan mengeluarkan taringnya. Melihat “lawan-lawannya” tidak takut akan gertakannya, segera anjing tersebut lari tunggang langgang keluar gubuk tersebut, dan berjanji tidak akan kembali lagi.

Di hari lain, ada seekor anjing liar lain yang masuk ke gubuk tersebut. Dia juga heran…kok banyak anjing lain di dalam rumah itu? Berbeda reaksinya dengan anjing yang pertama, anjing ini malah mengeluarkan lidahnya, dan menggoyang-goyangkan buntutnya, tanda persahabatan. Karena yang dilihatnya adalah bayangan dirinya sendiri, maka dia melihat juga, anjing-anjing lainnya tersebut juga mengeluarkan lidahnya dan menggoyang-goyangkan buntutnya tanda persahabatan. Melihat “teman-temannya” membalas tanda persahabatannya, anjing tersebut akhirnya berdiam di gubuk tersebut menikmati “persahabatannya” dengan “teman-temannya”, dan akhirnya, ketika anjing tersebut keluar, dia berjanji akan kembali lagi menemui “teman-temannya”.

Secara tidak sadar, sikap lingkungan kita terhadap diri kita sesungguhnya adalah cerminan dan reaksi dari sikap kita terhadap lingkungan kita. Kalau kita jutek, bete terhadap lingkungan, maka kita akan melihat lingkungan kita pun jutek dan bete. Sebaliknya, kalau kita berusaha ramah, lingkungan kita pun akan ramah kepada kita. So, jika kita pengen lingkungan kita ramah… maka ramahlah terlebih dahulu terhadap lingkungan kita. Tips kalo kita lagi bete, nggak mood, maka ketika kita bertemu dengan teman-teman kita… katakan pada diri kita: “senyumlah…kali iniiii saja”. Dan katakan itu seterusnya…Insya Allah, dunia akan tersenyum kepada kita. A friend says: “smile, and the world will pay you back”.

Dari: Audio Capsule by Antonio Dio Martin

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Blog di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: