Siapa di sini yang masih main Twitter? Saya saat ini sudah nggak main twitter sih, tapi mengamati persaingan social media tetap seru lho! Di tahun 2022 lalu, Elon Musk, pendiri Tesla dan SpaceX, resmi membeli Twitter pada bulan April 2022. Dia ingin membuat Twitter menjadi “alun-alun kota digital” dan platform yang bebas dan terbuka untuk semua orang.
Musk telah mengumumkan beberapa rencana untuk mengubah Twitter. Dia ingin membuat Twitter lebih transparan tentang algoritmanya, mengurangi jumlah bot dan spam, dan mengizinkan pengguna membayar untuk berlangganan fitur premium. Musk juga mengatakan bahwa dia ingin membuka sumber kode Twitter sehingga siapa pun dapat mengauditnya.
Perubahan-perubahan yang diusulkan oleh Musk telah disambut baik oleh sebagian pengguna Twitter. Namun, ada juga yang khawatir bahwa perubahan-perubahan tersebut akan membuat Twitter menjadi platform yang lebih eksklusif dan terpolarisasi.
Kenapa Elon Musk membeli Twitter?
Saya bingung, kenapa Elon Musk sampai rela melepas sahamnya di Tesla demi Twitter. Dia melepas 9,6 juta lembar saham Tesla pada bulan April dan Mei 2022 untuk mengumpulkan dana untuk membeli Twitter. Saham-saham tersebut dilepas dengan harga rata-rata $999 per lembar, sehingga Musk meraup dana sebesar $960 juta.
Pelepasan saham Tesla oleh Musk membuat dia kehilangan posisinya sebagai orang terkaya di dunia. Musk sebelumnya menduduki posisi teratas dalam daftar orang terkaya versi Forbes selama beberapa bulan. Namun, pelepasan saham Tesla membuat kekayaannya turun menjadi $200 miliar.
Meskipun kekayaannya turun, Musk masih menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Dia diperkirakan memiliki kekayaan bersih lebih dari $190 miliar. Musk juga masih menjadi pemegang saham terbesar Tesla, dengan kepemilikan saham sekitar 17%.

Kalau melihat user Twitter jika dibandingkan dengan social media lainnya, sepertinya nggak menjanjikan.
Selama 5 tahun terakhir, pertumbuhan user Twitter terlihat stagnan bahkan cenderung menurun. Bandingkan dengan Instagram bahkan Tiktok. Lalu apa yang dilihat Elon Musk dari Twitter?
Nilai pasar Twitter pada saat Elon Musk mengambil alih 100% saham Twitter adalah US $44 miliar. Nilai buku Twitter pada saat itu adalah US $37 miliar. Oleh karena itu, Price to Book Value (PBV) Twitter pada saat itu adalah 1,21 kali. Bandingkan dengan META yang saat itu memiliki PBV sebesar 5,35x, dengan nilai buku US $172 Milyar, dengan nilai pasar US $930 Milyar! Sepertinya Elon Musk bisa melihat peluang bisnis di sini. Dengan harga yang relatif murah, memang Elon Musk is up to something.
Jika dibandingkan membangun social medianya sendiri, sepertinya Elon Musk sudah punya hitung-hitungan dan pertimbangan seperti ini:
- Twitter sudah memiliki basis pengguna yang besar. Twitter punya lebih dari 200 juta pengguna aktif bulanan, yang merupakan basis pengguna yang besar untuk platform media sosial baru untuk bersaing.
- Twitter adalah merek yang sudah mapan. Twitter adalah merek yang sudah dikenal dan dihormati, yang akan memudahkan Musk untuk menarik pengguna baru ke platformnya.
- Twitter memiliki infrastruktur yang sudah ada. Twitter punya infrastruktur yang sudah relatif mapan, termasuk server, pusat data, dan tim karyawan, yang akan menghemat waktu dan uang Musk untuk membangun media sosial baru dari awal.
Tapi memang Twitter punya tantangan sendiri:
- Kalah bersaing, dengan berkembangnya Tiktok dan Meta, twitter kelihatannya “begitu-begitu” saja.
- Ada perubahan algoritma yang membuat user menemukan konten yang mereka sukai
- Issue hate speech dan hoax.

Memang di awal, dengan gaya uniknya, Elon Musk langsung “bersih-bersih” yang ditandai dengan membawa Wastafel di hari pertamanya di Twitter. Jajaran direksinya langsung diganti. Pokoknya langung banyak hal kontroversial yang dibuat Elon Musk ketika mulai memimpin Twitter. Bahkan banyak analyst yang pesimis akan masa depan Twitter di tangan Elon Musk.

Banyak kebijakan tidak populer yang diluncurkan Elon Musk, seperti kebijakan centang biru, pembatasan posting dsb. Ini mendulang banyak protes dari usernya. Dan seperti biasa, Elon Musk pun tetap melenggang dan tetap percaya diri dengan kebijakannya.
Thread diluncurkan + Respon Elon Musk
Di bulan Juli ini kehebohan pun muncul. Instagram membuat feature baru yang bernama Threads yang bikin Elon Musk meradang. Threads memiliki beberapa fitur yang dapat mengalahkan Twitter, termasuk:
- Lebih panjang: Threads memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan hingga 500 karakter, sedangkan Twitter hanya memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan hingga 280 karakter.
- Lebih pribadi: Threads hanya dapat dilihat oleh teman-teman pengguna, sedangkan Twitter dapat dilihat oleh siapa saja.
- Lebih interaktif: Threads memungkinkan pengguna untuk menambahkan foto, video, dan musik ke pesan mereka, sedangkan Twitter hanya memungkinkan pengguna untuk menambahkan teks.
- Lebih real-time: Threads dikirim secara langsung ke teman-teman pengguna, sedangkan Twitter dapat ditunda untuk dikirim nanti.

Yang bikin Elon Musk meradang adalah dia menduga Meta mencuri kode Twitter melalui para engineer yang “dibajak” oleh Meta. Beberapa twit lucu di post oleh Elon saat itu. Sampe saking marahnya, Elon sampe menantang Zuckerberg untuk adu tinju di UFC! Bahkan ada twit ELon yang menanyakan apakah dia harus step down atau nggak.
X menggantikan Twitter

Di minggu ini pula, kehebohan pun terjadi. Twitter berencana mengganti logo burung birunya jadi logo “X”. Ini katanya terinspirasi oleh WeChat yang menjadi platform segalanya. Sepertinya Elon memang punya bold move untuk membuat X (d.h: Twitter) menjadi raja social media.
Elon Musk mengumumkan beberapa fitur untuk X, yang merupakan platform media sosial baru yang sedang dikembangkannya. Fitur-fitur tersebut seperti:
- Pengguna dapat mengirim pesan yang lebih panjang daripada di Twitter (hingga 10.000 karakter).
- Pengguna dapat mengedit tweet mereka setelah diposting.
- Pengguna dapat membuat grup dengan hingga 100.000 anggota.
- Pengguna dapat berlangganan akun premium untuk mendapatkan akses ke fitur tambahan.
Musk juga mengatakan bahwa X akan menjadi platform yang lebih bebas dan terbuka daripada Twitter. Dia mengatakan bahwa X tidak akan memiliki algoritma, dan pengguna akan dapat melihat semua tweet yang diposting, terlepas dari apakah mereka mengikuti akun tersebut atau tidak. Musk juga mengatakan bahwa X akan menjadi platform yang lebih aman, dan dia akan mengambil tindakan untuk mengatasi masalah hate speech dan hoax.
Memang Musk belum mengumumkan tanggal rilis X, tetapi dia mengatakan bahwa dia berharap X akan tersedia untuk umum pada tahun 2023.
Twitter made one massive impression and changed the way we communicate. Now, X will go further, transforming the global town square. There is absolutely no limit to this transformation. X will be the platform that can deliver, well… everything.
Linda Yaccarino – CEO X Corp.
So, menurut kamu, apakah Meta dan Tiktok harus khawatir dengan Elon Musk dengan X-nya?

Tinggalkan komentar