Ilmu tentang kepemimpinan sudah banyak membahas tentang gaya kepemimpinan. Saya mencoba untuk merangkum berbagai gaya kepemimpinan berdasarkan budaya yang mereka ciptakan pada timnya. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya, ada empat gaya kepemimpinan, yaitu: competitive, Organizer, Entrepreneur, dan Coach.
Competitive

Pemimpin yang kompetitif adalah pemimpin yang ingin timnya jadi pemenang. Walaupun semua tim pasti ingin jadi pemenang, untuk pemimpin yang kompetitif akan memacu dan men-drive timnya untuk menjadi pemenang. Terkadang gayanya seperti agresif. Ukuran kesuksesan bagi pemimpin yang kompetitif adalah posisi juara, market share, dan indikasi kemenangan lainnya. Gayanya biasanya dominan dan result oriented. Dalam beberapa kasus, gaya kepemimpinan ini menciptakan kompetisi juga di antara timnya. Efek buruknya adalah kolaborasi di dalam tim sulit terbentuk, karena satu dan lainnya “diadu” untuk berkompetisi. Kalau dari emergenetics, biasanya pemimpin dengan gaya seperti ini memiliki kecendrungan pola pikir logic numbers. Karena ratio menjadi alat ukur, sehingga yang dilihat adalah berapa yang dicapai, bagaimana dirinya dibandingkan dengan orang lain. Contoh pemimpin seperti ini adalah Jack Welch yang memiliki prinsip bahwa GE harus menjadi juara no 1 atau 2, atau keluar dari bisnis.
Dark side dari gaya kepemimpinan ini adalah mereka terlihat menekan dan memaksa. Drive yang tinggi berkesan tidak perduli dengan perasaan orang, karena yang penting bagi mereka adalah pencapaian target. Leader seperti ini terkadang berkesan “kejam”.
Organizer

Seorang pemimpin yang bergaya organizer terlihat teratur dan well-organized. Gayanya memang akan mengendalikan segala sesuatu di dalam lingkungannya agar sesuai standard. Pemimpin seperti ini menyukai kejelasan dan keteraturan. Biasanya ukuran keberhasilan dari pemimpin seperti ini adalah efisiensi. Secara appearance, leader yang organized biasanya rapi dan teratur. Gaya ini biasanya sulit menerima perubahan dan ketidak jelasan. Dari emergenetics, biasanya leader dengan gaya ini memiliki kecendrungan pola pikir struktur proses.
Dark side dari pemimpin dengan gaya ini adalah terlihat kaku dan sulit berubah. Kekakuan mereka akan pemenuhan standard dan prosedur terluhat menyebalkan bagi orang-orang yang menyukai kebebasan.
Entrepreneur

Seorang pemimpin yang bergaya entrepreneur selalu keluar dengan ide-ide baru, dan berani mengambil resiko. Dengan gaya kepemimpinan ini, inovasi sangat dituntut, dan ukuran kesukesannya biasanya adalah hal baru apa yang dicapai. Pemimpin seperti ini suka untuk menjadi unik dan berbeda. Contoh pemimpin seperti ini adalah Steve Jobs, Bill Gates, dan banyak pemimpin start ups lainnya. Leader dengan gaya ini biasanya memiliki emergenetics conceptual dan ideation.
Dark side dari gaya ini adalah terlihat banyak maunya dan cenderung tidak jelas. Orang dengan gaya ini memiliki kencederungan pola berfikir konseptual yang terkadang sulit dipahami oleh orang, mengawang-awang bagi sebagian orang.
Coach

Pemimpin yang bergaya coach berupaya untuk mengembangkan timnya untuk selalu lebih maju lagi. Pemimpin seperti ini berupaya untuk memanfaatkan semua potensi yang dimiliki timnya, dan cenderung tidak directive. Kunci sukses bagi pemimpin seperti ini adalah timnya berkembang lebih baik dari dirinya. Terkadang dia memposisikan dirinya bukan sebagai atasan, tapi lebih menjadi sahabat bagi timnya. Gaya kepemimpinan seperti ini cocok untuk tim dan organisasi yang mature dan diisi oleh orang-orang yang memiliki insiatif untuk maju, hanya perlu diarahkan oleh leadernya sebagai coach. Iasanya leaders seperti ini memiliki kecenderungan pila pikir people oriented.
Dark side dari gaya kepemimpinan ini adalah cenderung terlihat lemah bagi orang-orang kompetitif. Dalam beberapa kasus, efektivitas tim sulit tercapai apabila inisiatif dari anggota tim cenderung lemah.
Gaya mana yang lebih baik?
Seperti biasa, tidak ada gaya yang terbaik. Seorang individu sebagai pemimpin biasanya memiliki keempat gaya di atas, hanya saja memiliki satu atau dua gaya yang lebih dominant ketimbang gaya yang lainnya. Stiap gaya kepemimpinan di atas akan membentuk budaya di dalam timnya. Untuk pemimpin dengan gaya competitive akan membangun budaya compete, dan pasti akan menarik orang-orang dengan gaya kompetitif-agresif menjadi timnya. Sementara gaya organizer akan membangun budaya control, dan akan menarik orang-orang yang suka dengan keteraturan dan kejelasan. Gaya Entrepreneur akan membangun budaya create, dan akan menarik orang-orang yang suka dengan tantangan dan menciptakan ide dan memanfaatkan peluang. Dan gaya Coach akan membangun budaya collaborate, dan akan menarik orang-orang yang senang untuk belajar dan berkembang, dan menjadikan tim sebagai extended family.

Tinggalkan Balasan