Hidup bagaikan Roda berputar (lanjutan life’s unfair)

Kata orang hidup bagaikan roda. Saya pernah merasakannya hari kamis kemarin. Pagi-pagi saya harus menghadapi wawancara di salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia. Alhamdulillah lancar :). Siangnya, mendadak harus mewawancarai calon penerima beasiswa S2 Nasional SF gara-gara salah satu temen saya mendadak ada urusan. So, di hari yang sama saya mengalami dua posisi yang berlawanan: diwawancarai dan mewawancarai. 

Saat mewawancarai, saya termasuk orang yang memberikan pertanyaan-pertanyaan “sadis”. Padahal paginya pewawancara saya orang-orangnya baik-baik. Hehehehe…. agak-agak unfair juga sih. Tapi memang saya harus mengambil posisi tersebut karena penerima beasiswa harus orang yang layak, dan itu ditentukan oleh hasil wawancara yang saya lakukan. Di tengah-tengah wawancara, saya sempat berfikir: “kasihan juga yang harus diwawancarai oleh saya”. They should face a though time with me. Sya jagi teringat kata-kata bijak Bpk Alberto Daniel di tengah-tengah sidang yang dia pimpin: “Kamu sedang sial ya ketemu saya!” 

itu juga yang terfikir, mereka sedang sial ketemud engan saya. Memang saya nggak tau apakah alumni lainnya memberikan pertanyaan susah atau tidak. Tapi jika tidak, ya mungkin para terwawancara tersebut merasakan hal yang dulu yang saya pernah rasakan: “nggak adil!”

Ya itulah hidup. Sering kali ada orang yang mendapatkan kemudahan, di sisi lain ada orang yang kayaknya siaaaalll melulu. Ya kembali lagi… satu-satunya jalan kita harus ikhlas. And it’s the hardest part

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: