Ingin jadi pendengar yang baik? Ini cara latihannya!

Seperti yang kita ketahui bersama, kita dianugerahi oleh Tuhan dua telinga dan satu mulut dengan “pesan” bahwa kita diharapkan untuk lebih banyak mendengar ketimbang berbicara. Kita sudah sangat paham bahwa memang mendengar untuk memahami itu sangat penting, active listening itu penting, namun kenapa ini sangat sulit untuk dilakukan?

Nah, untuk itu kita perlu aware bahwa ketika kita sedang mendengar seseorang berbicara, ada berapa orang sesungguhnya yang sedang kita dengar saat itu? Satu orang? Salah!

Sesungguhnya jumlah suara yang sedang kita dengar adalah dua orang, yaitu satu orang yang sedang berbicara dengan diri kita, dan suara pikiran kita sendiri. Apakah teman-teman aware tentang hal?

Coba diingat-ingat, ketika teman kita sedang berbicara, kadang kan kita suka tiba-tiba baru aware, eh… dia tadi ngomong apa ya? Itu terjadi karena mungkin kita sibuk ngebuka WA kita (ini biasanya terjadi saat meeting ya), atau bahkan kita suka ngelamun: nanti makan siang apa ya, atau juga kita berfikir: abis ini saya mau jawab apa ya untuk melawan argumen dia?

Inilah yang bikin komunikasi kita nggak nyambung teman-teman. Karena pikiran kita suka “menghijack” ketika lawan bicara sedang ngomong. Pikiran kita suka melanglang buana karena memang pikiran kita itu bebas merdeka, bahkan sulit dikendalikan.

Kalau gitu gimana caranya supaya kita bisa bisa menjadi pendengar yang baik? Walaupun ini sulit, tapi tenang saja, ini sesungguhnya mudah untuk dilatih.

Coba temen-temen ngobrol secara berpasang-pasangan, salah satu jadi pembicara, dan yang satu jadi pendengar. Persilahkan pembicara untuk ngomong apa saja bebas “nyerocos” selama 2 menit. Nah, tugas pendengar adalah sederhana: coba dengarkan omongan pembicara, ketika tiba-tiba pikiran lain muncul, apapun termasuk pikiran: nih orang ngomong apa sih, segera angkat tangannya. Turunkan tangan ketika pikiran itu hilang dan kita kembali ke pembicaraan lawan bicara kita. Nah, coba hitung, kira-kira berapa lama kita angkat tangan selama 2 menit tersebut?

Latihan ini juga membantu kita untuk menjadi mindful. Ketika kita jalan pagi, dengarkan suara alam, rasakan hembusan angin, notice what you notice. Ketika pikiran kerjaan muncul, embrace saja, jangan dilawan, tapi biarkan dia pergi dengan sendirinya, kemudian kita mindful kembali dengan keadaan alam sekitar apa adanya, tanpa judgement apa-apa.

Semoga tips ini bermanfaat buat temen-temen untuk menjadi good listener ya!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Blog di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: